Baris Sajak

Dua puluh tahun berada pada dunia fana Membuatmu tak lupa pada apapun Menjadikanmu tetap riang dalam perih Meski mereka tak paham, Namun selalu senyum itu terhias Dua puluh tahun berpijak di bumi pertiwi Membuatmu paham pada tiap cerita Menjadikanmu peka pada realita Kisah ini tak selamanya memihak Namun langkahmu tak pernah berhenti Selamat ulang tahun teman walau kisah sulit membuat skenario Meski jarak menjadi musuh Untuk sekedar saling bertatap Namun yakin do’a terus terpanjatkan Agar langkahmu tak pernah berhenti Untuk tujuanmu di masa depan Selamat ulang tahun Dewi Anggreni

Jiwa merasakan derita Tapi bukan karenaasmara Bukan karena amarah Bukan pula karena kesedihan Semua ini karena deru nyanyian Yang tertahan dalam tenggorokan Mengalunkan nada dentuman Yang membuat mereka tuli Risih pada suara itu Bukan suara musik Dan bukan pula syair melodi Suara itu dari tenggorokan Menyisakan rasa gatal Tak tertahankan Ulu hati siapa yang tak sakit Badan siapa yang tidak merasa lelah Ketika batuk, beringus saling beradu Bergabung menjadi influenza Air mata berlinang membasahi kelopak yang tak berdusta tetesannya terus berjatuhan bukan karena haru bukan juga karena bersedih ini hanya suatu bagian dampak dari suatu penyakit yang dinamakan Influenza