Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Tentang Doa

Sesak terus saja menghampiri Pilu terus saja menggeluyuti Memaksa menetap dan enggan tuk berpaling Berusaha tinggal meski hati sudah tak ingin Sepi terus meraja lela Menciptakan resah yang tiada kira Sunyi kian menjelma Menghadirkan gundah yang tiada habisnya. Memikirkanmu, satu kata yang tidak pernah berujung Meski telah ribuan rindu ku kibarkan Pada kamu yang tak pernah merasakan Ah, lagi-lagi sajakku berhamburan Terluluh lantahkan oleh kamu yang tak mampu ku dekati Hanya mampu ku pikirkan tanpa harus ku temui Hanya mampu ku tatap tanpa harus ku sapa Hanya mampu ku dekap lewat bait-bait doaku pada-Nya Semoga doa kita sama Meski mustahil menjadi pemisah yang hebat Meski tiada mungkin menjadi musuh arogan itu.

R I N D U

Hari haru yang dipenuhi oleh rindu nan kelabu, Rindu yang tak jua menemukan arah tuju Hingga doa pun kian bertebaran, mencari tempat. Bukan untuk sekedar singgah. Namun, ingin menetap. Kerinduaan yang haqiqi, Rinduku yang tetap mematung Nestapa lenyap tertimpa oleh dinding sebuah harapan Seolah jutaan luka yang terasa tidak akan ada apa-apanya Tak pernah peduli berapa banyak duka yang tercipta Hati tetap saja tabah tuk menerima Lalu percaya, suatu saat akan tiba saatnya. Karena kau tau, hidup tak pernah hanya sekedar untuk merasakan Apa yang namanya patah hati Percayalah...

Kau Asing !

Gerimis lalu turun bersama kita, Mengiringi tawa lepas sebelum kita mengakhiri hari Hari yang tak pernah minta untuk dilupa Meski berkali-kali ku lebur dalam ingatan Mungkin, cuma aku yang ingat Karena cuma hatiku yang rasa Masih terngiang sorot matamu yang tajam Memperhatikanku tanpa bisa aku baca Aku cuma terpaku oleh itu Cuma hari itu kita begitu dekat Karena esoknya, tak ada kamu yang seperti kemarin Kau beda, seperti kita tak pernah saling kenal Aku berpikir,,, Saat ku paksakan. Aku semakin tak menemukan jawaban Kau jauh, tanpa meninggalkan penjelasan Kita begitu asing.. Kau tau, aku takkan pernah bisa membencimu Meski, sakit sudah kau torehkan Hingga hari itu, aku kembali Namun, kau sama. Masih pada pengabaianmu Kesal, kecewa, bahkan marah sudah mencapai puncaknya Aku pun mengakhiri semuanya Hingga detik ini, aku benar benar menjadikanmu asing Jika suatu saat nanti, waktu kembali memihak kita Lantas, aku pun mengabaikanmu Jangan salahkan aku Tapi pikirk...