Lantas, Kau Kembali
Entah, sajak seperti apa yang akan ku tulis Untuk mendefinisikanmu yang telah nampak abu-abu Akibat ulahku yang serba berlebihan. Berlebihan mendekatimu, Lalu berlebihan memperhatikanmu, Hingga berlebihan Menyukaimu. Pernah, sesekali pikirku merenung. Atas kepergianmu yang tlah ku prediksikan Bahwa kepergianmu karena mu sendiri, Ulahmu yang bertemu sang penakluk Namun, sekali lagi aku keliru. Sebab ini tentang salahku Egoku yang mudah terbuai Oleh romantisme sayang yang ia janjikan Ucapan mesra yang ia lantangkan. Namun, lagi lagi aku takluk.. Terbuai oleh rasa bosan yang menggelayutiku Terbelenggu penat yang tak tahan pada temu Lantas, aku harus bagaimana ? Ketika penasaranku tak pernah menciut Pada mereka yang terlalu acuh, Lalu roboh dalam satu masa. Kemudian, aku belajar pasrah. Membiarkan semuanya berjalan begitu saja Tanpa tahu bagian epilog dari hidupku sendiri, Hingga kau yang begitu menyulitkanku Kau yang ku prediksikan telah lama jauh, menyentilku h...