Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Sekarat; Ibu Pertiwiku

Ibu Pertiwiku sekarat Tapi dia tak mati, jantungnya masih berpacu Matanya tertutup; tak sadarkan diri Ibu pertiwiku sekarat, Lukanya menganga; darahnya menyucur Sakitnya tiada kira Tapi dia masih harus bertahan Ibu pertiwiku sekarat, Namun telinganya tak tuli Teriakan anak kandung terdengar begitu jelas Memohon pertolongan pada sang ibu pertiwi Tapi dia tak lagi bisa bergerak Tubuhnya kaku terbaring lemah Ibu pertiwiku sekarat, Tapi dia tetap bernegosiasi pada Sang Pencabut nyawa Memohon agar tak dijemput Untuk Sekedar bangkit mengelus kepala anak kandungnya Membisikkan kata romantis penurun ego Agar Anak kandungnya berhenti saling melukai (Pangkep, 27 September 2019: Jumat, 12.08 Wita)

Aku Sendiri

Aku sepi menggerutu; Digelangga batas api daya Melangkah terseok hingga tak lagi gerak Aku diam; dibatas kesunyian yang membelenggu Tak ada lawan, tak ada kawan Sendiri mengais pilu yang tiada kesudahan Aku terikat; dimasa ini yang menilik masa lalu Membisu, tanpa bisa menengok masa depan Menyapa tujuan yang sudah lama pudar Dihalang kewajiban pada surga ditelapak kakinya Sementara kegaduhan diluar sana Berbisik keras menggunjingkan masa depanku yang suram Aku ingin tuli; tapi telingaku menolak Aku ingin buta; tapi mataku terlalu enggan Mereka ingin kuat menghadapi takdir pilu yang tiada ujung Namun, hatiku menangis. Meratapi nasib yang semakin rumit Aku; pada akhirnya sendiiri (Pangkep, 23 September 2019 : Pukul 08.40 Wita)

Dipasung Takdir

Aku terpasung; tapi tak di ikat Tubuhku bebas; tapi jiwaku tidak Aku menangis nyaring; tapi tak terdengar Tubuhku terlihat; tapi mentalku merana Aku tersesat; tak lagi ada jalan Petunjukku hilang; kembali pun jadi mustahil Aku terpasung; tapi tak diikat Harapku bersinar; mimpiku menghilang Khayalku diputus; tapi tak pernah terlihat Hatiku bersedih; tapi bibirku tersenyum Aku berduka; tapi dukaku sembunyi Biarlah, biarlah. Ku jalani sendiri Hingga aku benar-benar dipasung takdir seutuhnya (Pangkep, 03 September 2019. Pukul : 20.18 Wita)